Selasa, 10 Mei 2016

Sekilas tampak, semangkok besar putih kenyal-kenyal nan lembek ini sama dengan semangkok lem kanji. Tapi, mata fungsinya untuk melihat. Yang tahu rasa adalah lidah. Tatkala lidah menyantap, ‘lem’ ini adalah sinonggi. Sebuah makanan khas Kendari yang terbuat dari sari pati sagu.

Pada sebuah petang menuju malam, saya bersama beberapa kawan menjajal Sinonggi di Rumah Makan Aroma. Kami selepas mengadakan pelatihan keuangan daerah di Kota Kendari. RM Aroma menempati ruko di Jalan La Ode Hadi, Kelurahan Korumba, Mandonga, Kendari. Kawasan ini merupakan kawasan yang ramai di Kendari. Berdiri banyak ruko dan ada Swalayan Metro Kendari yang dekat dengan jalan utama.

RM. Aroma adalah pionir penjualan Sinonggi dan makanan-makanan khas Kendari. “Dengan berjualan sinonggi, kami bermaksud mengangkat dan memperkenalkan masakan khas suku kami, suku Tolaki, mayoritas penduduk Kendari.” tutur Sri Dewi, pemilik RM. Aroma.

Sinonggi hadir dalam kehidupan masyarakat Tolaki sejak ratusan tahun silam. Diwariskan turun temurun. Sinonggi sudah menjadi identitas kebudayaan Tolaki. Menjadi santapan dalam kesehariannya, seperti halnya beras. Suku Tolaki adalah penduduk asli yang mendiami daerah Kendari, Konawe, Kolaka di Sulawesi Tenggara.

Ada mitos mengungkapkan bahwa sinonggi pada awalnya berasal dari pohon sagu yang tumbuh dengan alami di perkampungan Kuko, hulu Sungai Konaweha yang kini bernama Latoma Tua. Dalam bahasa Tolaki, ia disebut sowurere, artinya kampung yang ditumbuhi ribuan pohon sagu. Lokasinya di dekat Tongauna, Kecamatan Ulu Iwoi, Kabupaten Kolaka. Meski begitu, ada juga yang menyatakan sebetulnya dari Maluku lah pohon sagu tersebut berasal.

Sementara itu, nama sinonggi berasal dari kata posonggiPosonggi dalam bahasa Tolaki merupakan alat yang digunakan untuk mengambil makanan. Bentuknya seperti sumpit. Terbuat dari bambu yang diperhalus. Panjangnya kurang dari sepuluh sentimeter. Seiring perkembangan zaman, sumpit menjadi langka. Pada saat makan, banyak orang Tolaki lebih suka langsung menggunakan tangan atau memakai sendok.

1 komentar:

  1. Babyliss Nano Titanium Iron Iron Gicleade-in Box - TITNIA-ART
    Buy titanium wood stove babyliss nano titanium ray ban titanium iron gicleade-in box at titanium tv alternative TITNIA-ART for free in online titanium stud earrings or on-store pickup, titanium white octane blueprint housekeeping, home improvement,

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Alumni SMAN 1 PURIALA

SMA yang paling saya banggakan dimana disini la saya mendapat ilmu yang sangat berharga.

Saya

Mahasiswa STMIK BINA BANGSA KENDARI

Puriala City